KOMPOSISI PEMBENTUKAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Pengertian RAB
RAB adalah Suatu acuan atau metode penyajian rencana biaya yang harus
dikeluarkan dari awal pekerjaan dimulai hingga pekerjaan tersebut selesai
dikerjakan. Rencana biaya harus mencakup dari keseluruhan kebutuhan
pekerjaan tersebut, baik itu biaya material atau bahan yang diperlukan,
biaya alat (Sewa atau beli), Upah Pekerja, dan biaya lainnya yang
diperlukan.
Secara garis besar RAB terdiri dari 2
Komponen utama yaitu, Volume pekerjaan dan Harga satuan Pekerjaan. Volume
pekerjaan dapat diperoleh dengan cara melakukan perhitungan dari gambar
rencana yang tersedia atau berdasarkan kebutuhan real di lapangan.
Sedangkan Harga satuan didapat dari analisa harga satuan dengan
mempertimbangkan banyak hal, diantaranya:
Dalam harga bahan harus sesuai dengan kondisi dilapangan dan harus turut
memperhitungkan fluktuasi harga serta ketersediaan bahan atau material
tersebut dipasaran. Selain itu, Faktor susut atau Faktor kehilangan
material juga harus turut diperhitungkan mengingat hal tersebuat akan
berpengaruh cukup besar pada biaya.
Biaya Peralatan diperhitungkan tidak hanya mempertimbangkan biaya
pembelian alat atau sewa,mobilisasi/demobilisasi, dan biaya pengeporesian selama pekerjaan
berlangsung, tapi juga memperhitungkan kapasitas Produksi dari peralatan
tersebut.
Biaya lain lain seperti biaya sewa kantor, biaya perjalanan, dokumentasi,
pajak, asuransi, biaya pengujian atau pengetesan, dan biaya lain yang
diperlukan selama pekerjaan berlangsung.
Dari Uraian diatas maka dapat disimpulkan, Cara atau Tahapan membuat
RAB adalah seperti yang ditunjukkan dalam bagan sebagai berikut
:
Item Rincian yang Wajib Ada di dalam RAB
Dalam pembuatan RAB ada beberapa item rincian pekerjaan yang dimasukkan
ke dalam tabel, baik pengadaan barang maupun jasa. Berikut di bawah ini komponen rincian yang harus ada dalam RAB
:
Uraian pekerjaan yang dibagi berdasarkan sub jenis pekerjaan. Contoh:
pekerjaan persiapan, galian, dan urugan dan pekerjaan pondasi beton. Hal
ini tergantung jenis pekerjaan, jika pengadaan barang maka akan lebih
sederhana, sedangkan pekerjaan jasa konstruksi dari setiap bagian uraian pekerjaan memiliki rincian pekerjaan
lainnya yang lebih detai. Volume pekerjaan yang memiliki arti satuan yang digunakan untuk
pengukuran suatu item barang/objek. Volume pekerjaan umumnya dapat
dihitung dalam satuan meter persegi (m2), meter kubik (m3), atau unit.Harga satuan pekerjaan yang dapat dipisah menjadi dua bagian, harga
jasa atau harga jasa berikut materialnya. Setelah itu, kalikan volume
pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan.Total upah pekerja yang didapatkan dari biaya per jam x estimasi waktu
pekerjaan x total pekerja.Total material bahan bangunan.Total atau jumlah harga yang didapatkan dari penjumlahan total upah
dengan total material atau perkalian volume dengan total upah.
Cara Menghitung RAB Secara Umum
Menghitung RAB memang susah-susah gampang. Dikatakan gampang karena RAB sebenarnya hanya merupakan perkalian
antara volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan. Dikatakan susah
karena ada banyak item pekerjaan yang harus Anda sertakan di dalam RAB.
Oleh karena itu, dalam pembuatan RAB diperlukan ketelitian dari
pembuatnya.
Mengacu pada penjelasan mengenai komponen yang harus ada di dalam RAB,
ada lima langkah yang harus Anda perhatikan dalam menghitung RAB
1. Mempersiapkan Gambar Kerja
Gambar kerja yang dibuat oleh arsitek
ternyata bermanfaat sekali untuk beberapa keperluan proyek Anda. Mulai
dari keperluan pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pembuatan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK), sampai tahap
pembuatan RAB. Penggunaan gambar kerja pada RAB diperlukan untuk
menentukan berbagai jenis pekerjaan, spesifikasi dan ukuran material
bangunan. Nah, pastikan dari gambar kerja ini dapat ditentukan ukuran dan spesifikasi
material bangunan. Dengan begitu, menghitung volume pekerjaan pun menjadi
lebih mudah.
Gambar kerja inilah yang menjadi rujukan dalam menentukan item-item
pekerjaan yang akan dihitung dalam pembuatan RAB. Setelah itu, jangan lupa
untuk melakukan pengecekan harga material bangunan ke toko-toko bangunan
dan rate upah pekerja yang berlokasi di wilayah proyek pengerjaan Anda.
2. Menghitung Volume Pekerjaan
Langkah berikutnya adalah menghitung volume pekerjaan. Penghitungan ini
dilakukan dengan cara menghitung banyaknya volume pekerjaan dalam satu
satuan, misalkan per m2, m3, atau per unit. Volume pekerjaan nantinya
dikalikan dengan harga satuan pekerjaan, sehingga didapatkan jumlah biaya
pekerjaan.
3. Membuat dan Menentukan Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan dapat dipisahkan menjadi harga upah dan material.
Anda hanya tinggal masukkan harga berdasarkan harga yang berlaku di daerah
Anda tinggal. Sebagai contoh, harga satuan pekerjaan per tahun 2016 untuk
pekerjaan pengecatan cat dinding adalah Rp. 8.500,- per m2, pekerjaan
rangka atap adalah Rp. 92.000,- per m2, dan pekerjaan pemasangan plafon
adalah Rp. 24.000,- per m2. Namun, Anda juga harus mengantisipasi adanya
peningkatan harga apabila pekerjaan bangun atau renovasi rumah Anda belum
dimulai.
4. Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan
Setelah volume dan harga satuan kerja sudah bisa didapatkan, maka
langkah selanjutnya adalah mengalikan angka tersebut sehingga dapat
ditentukan jumlah biaya dari masing-masing pekerjaan. Hitung jumlah
biaya pekerjaan dengan mengalikan volume pekerjaan x harga satuan.
5. Rekapitulasi
Langkah terakhir dalam membuat RAB adalah membuat bagian rekapitulasi.
Rekapitulasi adalah jumlah total masing-masing sub pekerjaan, seperti
pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan beton. Kedua sub pekerjaan tersebut dapat diuraikan lagi secara lebih detail. Setiap
pekerjaan kemudian ditotalkan sehingga didapatkan jumlah total biaya
pekerjaan. Di dalam menghitung biaya rekapitulasi ini, Anda juga bisa
memasukkan biaya tambahan dan pajak.
CONTOH RAB LENGKAP DAN KURVAN S NYA
Komentar
Posting Komentar